Ku tarik keyakinan terbuang kepastian, berdetik rintik hujan aku hilang dimakan angan.
Hentakan kaki mulai terhenti berjalan, bukan karena banyak selimutan darah tapi karena lapuk di makan keraguan.
Ku coba mencari sandaran untuk menenangkan tapi semua menghilang bagai burung terbang tinggi tanpa menyapa. Semakin bimbang aku semakin perih tak karuan.
Kucoba mengetuk untuk sekedar menyapa, mereka enggan untuk berkata. Semut mulai mengangkat kepala tertawa melihatku hina. Aku semakin tak berdaya karena diiris luka.
Angin dengarkanlah dinginnya hirupku agar rintik ku terasa nyaman. Angin mulai membalingkan arah enggan melirik aku yang tak nyata.
Aku mulai bingung ingin melayang tapi sebatas angan. Ragu hanya menghiasi cermin yang mulai usang.
Hujan mulai bersahabat denganku, kemanapun aku melangkah ia tetap setia bersama. Mulai terbiasa tapi hidupku semakin tak nyata karena tak bearah.
Penulis : Luvi Liniarti
Sebelum mengenal teori pembelajaran behavior, pastinya dari pembaca sudah tidak asing mendengarnya, terlebih lagi teori… Read More
Sepenggal info – Pernah dengar Shampoo tanpa garam? Atau jangan jangan kamu baru tahu bahwa… Read More
sepenggalinfo - Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2024 Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 25… Read More
Sepenggalinfo - Tanah Papua, yang dikenal dengan kekayaan alamnya yang luar biasa, telah menjadi sasaran… Read More
Sepenggalinfo - Untuk menerapkan demokrasi ke dalam kehidupan manusia, ada tiga tahap: masyarakat, bangsa, dan… Read More
Sepenggalinfo - Head hunter company disebut juga executive recruitment company berperan penting dalam membantu perusahaan… Read More
Anda sedang mengakses website sepenggalinfo.com dalam mode AMP , nikmati kecepatan akses hingga 10 X lebih cepat via smartphone Anda