Terbukanya hati seseorang itu merupakan milik Allaah Subhanahu Wata’ala semata. “Dan sebagian besar manusia tidak akan beriman walau kamu sangat menginginkannya.” (Q.S. Yusuf :103)
Ketika hidayah belum menyapamu, sanggupkah engkau membelinya?? Masalah hati orang menerima atau tidak itu adalah Allaah Subhanahu Wata’ala semata dan tidak ada yang bisa campur tangan dalam urusan itu.
Ketika engkau mendambakan hidayah, sudahkah engkau memintanya?? 4 hal yang diminta dan dimohon oleh Nabi Shalallaahu ALayhi Wassalam kepada Allaah Subhanahu Wata’ala: “Yaa Allaah aku memohon kepada Engkau petunjuk,
Aku memohon kepada engkau ketaqwaan, Aku memohon kepada Engkau agar aku mampu menjaga kehormatan diriku, Dan aku memohon kepada Engkau yaa Allaah akan kecukupan.” Ketika hidayah menyapa hatimu, maka sanggupkah engkau mempertahankannya?? Sesungguhnya Rasul kita Shalallaahu Alayhi Wassalam telah mengabarkan akan datang suatu jaman, akan ada hari-hari kesabaran. Orang yang berpegang pada agamanya seperti memegang bara api. Ia panas, tapu harus dipegang karena jika ia lemparkan itu menjadi api neraka untuknya. Ia panas, tapi harus tetap ia pegang karena itu merupaka kebahagian untuk hidupnya di dunia dan akhiratnya.
Maka Rasulullaah Shalallaahu Alayhi Wassalam memberikan kabar gembira bagi mereka yang kokoh, tegar memegang sunnah Rasulullaah di jaman seperti itu… Beliau bersabda:
Orang yang berpegang di atas sunnah ku di hari itu mendapatkan pahala 50 sahabat yang mengamalkan sunnah tersebut.
( Dikutip dari Jeda Rodja Tv )