Islami  

Dari merebus batu hingga lempar celana dalam, ini 4 ritual aneh jelang pernikahan

ritual unik jelang pernikahan di bengkulu

Sepenggalinfo.com­Pernikahan merupakan suatu upacara yang sangat sakral bagi setiap pasangan. Apalagi ketika sudah mengucapkan janji suci dalam sebuah perniakahan, tidak hanya kebersamaan selama dua atau tiga hari saja yang akan ditempuh, melainkan mereka akan menghabiskan waktu seumur hidup untuk menjalani bidik rumah tangga bersama pasangan.

Tetapi tauhkah kamu, bahwa dalam prosesi pernikahan terdapat banyak sekali hal yang harus dijalanakan, baik oleh kedua mempelai ataupun masyarakat sekitarnya. Terkadang hal tersebut sangat tidak masuk akal jika difikirkan menggunakan logika. Namun mau bagai mana lagi, hal tersebut sudah dilakukan secara turun temurun. Karena menurut kepercayaan sebagian orang, jika ada yang melanggar maka akan berdampak pada prosesi pernikahannya. Seperti beberapa hal yang dilakukan di daerah kabupaten Seluma, mungkin sangat aneh bagi sebagian orang, tetapi sangat lazim dilakukan oleh masyarakat di Kabupaten Seluma ini. Dari pada penasaran, lebih baik langsung saja kita bahas.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Berikut beberapa hal aneh dalam upacara pernikahan yang samapai sekarang masih sering dilaksanakan oleh masyarakat di kabupaten Seluma:

  1. Merebus batu didalam kuali

Hal ini sering dilakukan oleh masyarakat kabupaten Seluma dengan tujuan menolak hujan. Siapa sih yang ingin saat pesta pernikahan akan berlangsung tiba-tiba turun hujan?!, pasti tidak ada yang menginginkan hal itu terjadi. Maka dari itu mereka percaya dengan merebus batu didalam kuali dan tidak mebiarkan air rebusannya sampai kering akan dapat menahan hujan untuk turun sehingga mereka dapat menggelar acara dengan lancar.

  1. Melempar celana dalam pengantin wanita ke atas genteng

Sama halnya dengan merebus batu didalam kuali, hal ini juga berguna untuk menoak hujan. Dilakukan pada H-1 prosesi pernikahan. Biasanya mereka melempar celana dalam sang pengantin wanita ke atas genteng rumah pengantin itu sendiri dan akan mengambilnya kembali setelah prosesi pernikahan selesai.

  1. Pengantin wanita dilarang bercermin

Jika dikota-kota sang pengantin dirias dengan menghadap kearah cermin agar mereka bisa melihat secara langsung seperti apa hasil make up mereka, lain halnya dengan yang ada di kabupaten Seluma. Sebagian tata rias pengantin di daerah ini malah melarang sang pengantin wanita untuk melihat wajahnya setelah dipakaikan make up pengantin sampai prosesi pernikahan selesai, mereka percaya bahwa jika sang pengantin wanita melihat wajahnya, maka akan mempengaruhi hasil make up atau dengan kata lain akan memperburuk hasilnya nanti. Oleh sebab itu, sebagian besar pengantin wanita tidak tau seperti apa wajah mereka saat sudah di pakaikan make up pengantin.

Baca juga : Gunung sayak, tradisi unik jelang lebaran

  1. Diwajibkan ziarah kemakam

Ziarah ke kubur untuk mengingat kematian adalah hal yang tidak dilarang, namun beda dengan ritual yang terakhir ini, kira-kira H-7 prosesi pernikahan dilangsungkan kedua mempelai haruslah diajak berkunjung kemakam-makam keluarga. Hal ini dilakukan agar keluarga mereka yang telah meninggal dapat melihat dan kenal dengan pasangan yang akan melangsungkan pernikahan tersebut. Sebagian masyarakat di kabupaten Seluma percaya jika pasangan yang akan menikah tidak dibawa berkunjung ke makam, maka arwah keluarga mereka yang telah meninggal itu akan mengganggu sang pengantin tersebut, baik saat prosesi pernikahan maupun setelah prosesi pernikahan dilangsungkan.

Itulah beberapa hal aneh dan tergolong tidak masuk akal yang sampai saat ini masih sangat lazim dilakukan di kabupaten Seluma. Bagaimana, apa kamu percaya dengan hal-hal yang demikian?

Catatan : Hal tersebut di atas merupakan salah satu perbuatan syirik dan tidak layak dicontoh karena percaya terhadap benda-benda mati. Ingat firman Allah dibawah ini :

 وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أَمَّةٍ رَّسُولاً أَنِ اعْبُدُوا اللهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ

Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan):”Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah thagut itu,” [An Nahl:36].

Dan firmanNya.

وَمَآأَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ مِن رَّسُولٍ إِلاَّنُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لآ إِلَهَ إِلآ أَنَا فَاعْبُدُونِ

Dan Kami tidak mengutus seorang Rasul sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Ilah(yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku.” [Al Anbiya’:25].

Karenanya, seruan yang diucapkan oleh para nabi kepada kaumnya selalu sama, yaitu:

يَاقَوْمِ اعْبُدُوا اللهَ مَالَكُم مِّنْ إِلاَهٍ غَيْرُهُ

Wahai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Ilah bagimu selainNya. [Al A’raf:59].

Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, juga mengajak kepada agama (tauhid) ini. Ketika orang-orang kafir Quraisy mengatakan kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

مَاسَمِعْنَا بِهَذَا فِي الْمِلَّةِ اْلأَخِرَةِ إِنْ هَذَآ إِلاَّ اخْتِلاَقٌ

Kami tidak pernah mendengar hal ini dalam agama yang terakhir; ini (mengesakan Allah), tidak lain hanyalah(dusta) yang diada-adakan. [Shad:7].

Respon (6)

  1. Ih… ngeri juga yaa, masih banyak masyarakat yang melakukan hal-hal yang tidak logis dan dilarang oleh tuntunan agama. Padahal syirik itu adalah dosa besar yang paling utama dilarang Allah SWT

  2. Kita akui kepercayaan tersebut masih banyak berkembang di masyarakat. Kalau dari perspective sosiologi,kita bisa baca fenomena tersebut pake paradigma definisi sosial

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.